Tanggapan
terhadap TOR (Term of References) adalah dokumen yang dibuat oleh konsultan
perencana ditujukan kepada owner yang berisikan tanggapan konsultan perencana
terhadap TOR yang diberikan oleh owner. Sedangkan proposal teknis adalah
dokumen yang dibuat oleh konsultan perencana yang berisikan pengajuan rencana
pelaksanaan proyek kepada owner. Kedua dokumen ini adalah dokumen pertama yang
harus dibuat oleh konsultan perencana segera setelah TOR diberikan oleh owner.
Laporan
ini berisikan lima bab, yang terdiri dari pendahuluan, pemahaman dan tanggapan
terhadap TOR, inovasi, proposal teknis, dan proposal biaya awal. Bab
pendahuluan berisikan latar belakang dan tujuan mengapa proyek tersebut
dibangun. Biasanya latar belakang dan tujuan dalam dokumen ini hampir sama
dengan yang tertuliskan pada TOR, namun dapat ditambahkan atau direvisi oleh
konsultan perencana untuk melengkapinya.
Bab
dua adalah adalah pemahaman dan tanggapan terhadap TOR. Bab ini melingkupi tiga
hal utama, yaitu lingkup pekerjaan proyek, data-data terkait proyek yang
dibutuhkan dalam hal perencanaan, dan daftar tenaga ahli yang diperlukan dalam
pekerjaan proyek. Lingkup pekerjaan yang diusulkan oleh owner harus dianalisa
kembali oleh konsultan perencana sesuai dengan pemahaman dan pengalaman mereka.
Lingkup pekerjaan tersebut dapat menjadi lebih luas dengan penambahan pekerjaan
yang diperlukan dan dianggap penting untuk membangun sebuah bangunan teknik
sipil. Sebaliknya, lingkup pekerjaan yang diajukan oleh konsultan perencana
juga dapat menjadi lebih sedikit jika ada pekerjaan yang dianggap tidak perlu
dalam proses perencanaan proyek.
Dalam
dokumen tanggapan terhadap TOR, konsultan perencana harus dapat menyebutkan
data-data apa saja yang diperlukan untuk kepentingan proses perencanaan proyek.
Data-data tersebut dapat berupa data primer dan data sekunder. Selain, daftar
data yang diperlukan, konsultan perencana juga harus dapat mengaitkan hubungan
antara data yang diperlukan tersebut dengan analisa yang akan digunakan dalam
proses perencanaan agar data-data yang diperlukan tersebut tidak terbuang
percuma. Hal ini sangat penting untuk mengefektifkan waktu karena proses
pengumpulan data dilakukan hanya kepada data-data yang diperlukan dan penting
untuk proses perencanaan.
Dengan
adanya lingkup pekerjaan yang terdefinisi dan telah dianalisa oleh konsultan
perencana, selanjutkan konsultan perencanaa dapat mendaftarkan kualifikasi
tenaga ahli yang diperlukan dalam proses perencanaan proyek sesuai dengan
pemahaman dan pengalaman yang mereka dapatkan sebelumnya, baik tenaga ahli
maupun tenaga pendukung. Setelah daftar tersebut selesai, kemudian diperlukan
analisa lebih lanjut seberapa banyak masing-masing tenaga ahli tersebut
diperlukan dan seberapa lama mereka dipekerjakan dalam proses perencanaan
proyek.
Bab
ketiga adalah bab inovasi. Bab inovasi adalah bab yang memberikan saran atas
inovasi yang diajukan oleh konsultan perencana. Bab ini terdiri dari lima
subbab, yaitu metodologi perencanaan proyek, material dan alat, tenaga ahli
yang digunakan serta kaitannya dengan manhour, standard dan kriteria desain
yang digunakan, dan metode konstruksi. Metodologi perencanaan proyek adalah
lingkup pekerjaan apa saja yang dikerjakan oleh konsultan dalam proses
perencanaan proyek. Material dan alat menjelaskan material dan alat apa saja
yang diperlukan selama proses perencanaan proyek dan bagaimana cara mendapatkan
material dan alat tersebut. Tenaga ahli menjelaskan tenaga ahli apa saja yang
dibutuhkan selama proses perencanaan proyek, berapa jumlah masing-masing tenaga
ahli yang dipakai serta berapa lama mereka dipekerjakan. Dalam standard desain
yang digunakan dibahas lingkup dan tujuan metodologi yang digunakan serta
spesifikasi teknis yang akan menjadi acuan dalam perancangan. Sedangkan metode
konstruksi membahas metode konstruksi yang digunakan pada masa pelaksanaan
proyek yang akan dipilih sesuai hasil analisa konsultan perencana.
Pada
bab proposal teknis, hal-hal yang perlu dibahas adalah konsep dan pendekatan
dalam menhitung komponen struktur, teori pendukung untuk menghitung dimensi
setiap komponen bangunan, dan organisasi personil serta tenaga ahli. Sedangkan
bab terakhir, yaitu proposal biaya awal membahas biaya bangunan secara
keseluruhan dan secara kasar. Hal ini akan digunakan owner sebagai owner estimate, bertujuan untuk sebagai
acuan nilai kontrak yang diajukan oleh kontraktor sehingga memudahkan owner
untuk memilih harga yang ideal. Selain itu dalam bab proposal biaya awal juga
dibahas perkiraan konsultan perencana atas beban biaya perencanaan , dimana di
dalamnya mencakup jumlah tenaga ahli dan tenaga pendukung, serta lama nya
mereka bekerja dikalikan dengan harga satuan pekerja sesuai dengan lokasi
dimana proyek ini diadakan.
Dalam
dokumen ini juga perlu dilampirkan beberapa lampiran seperti CV personil yang
terlibat dalam proses perencanaan proyek, baik tenaga ahli, tenaga pendukung,
dan tenaga pendukung administrasi serta company
profile yang terdiri dari struktur organisasi perusahaan, tenaga ahli tetap
perusahaan, dan pengalaman kerja.